Keterkaitan antara dua individu dapat menghasilkan perasaan suka, kenyamanan, dan saling kasih, yang pada akhirnya mampu memba ngun sebuah komitmen (De Genova, 2008; Ferlita, 2008).

Leo Agustino. Konflik, sebagai manifestasi dari berbagai sebab frustrasi, rasa aman, rasa takut, tidak seimbangnya antara harapan dan kenyataan, dan sebagainya, bisa berwujud sebuah tindak kekerasan terhadap orang lain, kelompok lain, atau etnis lain yang dapat terjadi di setiap negara di dunia.
Catatan Kebijakan ini menyajikan data awal dari Studi Konflik Kekerasan di Indonesia (ViCIS), yang dipesan oleh Bappenas, mengenai dinamika konflik di enam provinsi yang terkena dampak dari konflik berskala besar—Aceh, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat—selama periode 1998-2008. Hasilnya menunjukkan bahwa:
KEKERASAN. Kekerasan adalah sebuah aksi atau tindakan yang bertujuan untuk merusak, mencederai, melukai, memusnahkan properti bahkan manusia. Kekerasan sendiri terbagi menjadi dua yaitu kekerasan secara langsung (direct violence) dan kekerasan struktural (structural violence). Pembahasan. Konflik merupakan suatau masalah akibat dari perbedaan pandangan seseorang individu satu dengan lainnya maupun secara kelompok. Keberlanjutan dari munculnya konflik tersebut adalah kekerasan yang akan merugikan kedua belah pihak. Baca pembahasan lengkapnya dengan daftar atau masuk akun Ruangguru. Keterkaitan antara konflik dan kekerasan memang erat, tetapi tidak semua konflik berujung pada kekerasan. Konflik dapat memicu terjadinya kekerasan, tetapi faktor-faktor seperti ketidakmampuan mencapai kesepakatan, ketidakadilan sosial, dan kelompok ekstremis juga berperan dalam mempengaruhi terjadinya kekerasan dalam konflik.
1. Konflik Suku atau Etnis. Konflik antara kelompok suku atau etnis sering kali melahirkan kekerasan. Perbedaan budaya, agama, atau sumber daya bisa memicu konflik yang memunculkan kekerasan seperti serangan fisik, pembantaian, atau peperangan.
KOMPAS.com - Konflik dan kekerasan sebenarnya berbeda. Namun, jika ditelusur lebih jauh, ada beberapa persamaan konflik dan kekerasan. Menurut Budi Sunarso dalam buku Resolusi Konflik Sosial (2023), konflik adalah akibat dari adanya pertentangan antara nilai, tujuan, dan kehendak yang ingin dicapai
Salah satu perbedaan utama antara konflik dan kekerasan adalah bahwa konflik tidak melibatkan tindakan fisik, sedangkan kekerasan melibatkan atau berpotensi melibatkan tindakan fisik yang merugikan atau berbahaya. 4.
Vm62.
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/977
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/537
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/356
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/757
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/61
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/983
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/433
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/433
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/45
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/767
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/464
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/228
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/638
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/432
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/676
  • bagaimana keterkaitan antara konflik dan kekerasan