Jadibeberapa hari ini gue kepikiran. Golongan Pemuda selalu memiliki andil dalam sejarah Indonesia, kenapa Pemuda tidak diberikan tempat "khusus"
PETA INDONESIA Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas, melebihi luas daratan, meliputi 2/3 dari luas negara Indonesia, yaitu km persegi. Hal ini merupakan modal Indonesia menjadi poros maritim dunia… JENIS-JENIS WILAYAH PERAIRAN YANG ADA DI INDONESIA PERAIRAN DARAT A. DANAU Merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat yang sangat luas dan digenangi oleh air yang dikelilingi daratan. Berdasarkan proses terbentuknya, danau di Indonesia dikelompokkan sebagai berikut;a Danau tektonik, adalah danau yang terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik sepeti sesar/patahan. Contohnya Danau Singkarak, Danau Poso, Danau Towuti, Danau Tempe, dan Danau Danau vulkanik, adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi. Contohnya Danau Kalimutu, Danau Batur, Telaga Warna, dan Danau Danau Tektovulkanik, contohnya Danau Tobad Danau karst, contohnya Lokva Bengdogede di daerah Gunung Kidul. B. SUNGAI Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut. Sungai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat memelihara ikan dan digunakan untuk irigasi mengairi sawah. Selain itu, sebagai sarana transportasi yang menghubungkan antar daerah, sumber tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan rekreasi serta digunakan untuk pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar terapung. 2. PERAIRAN LAUT A. LAUT Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau-pulau. Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun kondisinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara landas kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter. Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona ekonomi ekslusif ZEE sejauh 200 mil dari garis dasar laut di wilayah Indonesia berbeda-beda, ada yang dalam maupun dangkal. Biasanya mencapai meter atau laut rasanya asin karena mengandung garam. Di dalam laut terdapat banyak kehidupan antara lain tumbuhan laut, kerang dan beragam jenis ikan yang dapat diolah menjadi makanan dan obat-obatan. Laut Indonesia dikelompokkan dalam 18 ekoregion. Menurut UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ekoregion merupakan wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup. Kedelapan belas ekoregion ini adalah Samudra Hindia sebelah barat Sumatera, Samudera Hindia sebelah selatan Jawa, Selat Malaka, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Sulawesi, Selat Makassar, Perairan Bali dan Nusa Tenggara, Teluk Tomini, Laut Halmahera, Laut Banda sebelah timur Sulawesi, Laut Banda sebelah selatan Sulawesi, Laut Seram dan Teluk Bintuni, Laut Banda, Samudera Pasifik sebelah utara Papua, Teluk Cendrawasih, dan Laut Arafuru. B. SELAT Selat merupakan sebuah laut sempit dan membawa arus utama serta memisahkan antara pulau. Selat dimanfaatkan untuk jalur transportasi laut, bahkan menjadi sebuah akses atau jalur strategis masuk ke laut lepas bagi negara- negara lock-land negara yang tidak memiliki wilayah laut untuk mendistribusikan hasil sumberdaya ke seluruh dunia. Bagi negara Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim, selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau. Alat angkut yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal penumpang. C. TELUK Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat teluk. D. SAMUDERA Samudera merupakan laut yang sangat luas. Samudera berhubungan langsung dengan kedua kutub bumi, yaitu kutub utara Arktik dan kutub selatan Antartika. Menurut National Geographic, samudera adalah tubuh perairan asin yang menutupi sebagian besar planet bumi. Samudera menutupi hampir 3/4 bagian bumi. Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Karakteristik wilayah perairan indonesia TOPOGRAFI PERAIRAN DARAT DAN LAUT PERAIRAN DARAT PERAIRAN LAUT PEMANFAATAN PERAIRAN LAUT BAGI INDONESIA PERTAMBANGANBAHAN BAKU OBAT-OBATANTRANSPORTASIPERIKANANENERGIREKREASIPENDIDIKAN DAN PENELITIANPERTAHANAN DAN KEAMANAN Oleh karena itu, perairan merupakan kunci penting bagi negara Indonesia untuk bisa menjadi negara POROS MARITIM DUNIA.

Jawaban A. 36. Karakteristik wilayah: (1) memiliki garis pantai yang panjang; (2) morfologi pegunungan di pesisir; (3) merupakan negara kepulauan; (4) memiliki laut dengan palung yang dalam dan ombak yang besar; (5) terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Karakteristik wilayah yang tepat sebagai pendukung poros maritim dunia

Pada dasarnya wilayah Indonesia disebut sebagai poros maritim berawal dari kondisi fisik Indonesia yang sebagian besar berupa laut. Kondisi tersebut sejalan dengan kondisi geostrategis, dan geoekonomi Indonesia yang dipengaruhi serta memengaruhi di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia bisa menjadi negara maritim dilihat dari aspek geopolitik, historis, dan budaya karena Indonesia memiliki jumlah pulau terbanyak, dan merupakan salah satu Negara yang memiliki garis pantai terpanjang ke dua di dunia. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
Marves- Bandung, Sebagai upaya menyelaraskan arah kebijakan sektor dalam mendukung visi pembangunan maritim menuju Indonesia 2045, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Visi Pembangunan Maritim Menuju Indonesia 2045" secara daring dan luring pada Kamis-Sabtu (21-23 Jakarta - Presiden RI Joko Widodo mencanangkan paradigma Indonesia sebagai negara 'Poros Maritim Dunia'. Sesungguhnya visi Poros Maritim Dunia menjadikan Indonesia sekaligus sebagai negara Poros Dirgantara Dunia. Untuk mewujudkannya butuh 4 aspek penting, apa saja?Hal ini disampaikan Dewan penasehat National Air Power and Space Centre of Indonesia NASPCI Connie Rahakundini, dalam sebuah diskusi di Tjikini Lima, Jalan Cikini 1, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 19/2/2017. Dia mengatakan dalam visi tersebut jangan hanya melibatkan TNI Angkatan Laut AL saja melainkan menuntut peran serta TNI Angkatan Udara AU."Tetapi juga TNI AU harus memanggul tugas utama yang semakin komplek dan berat. Utamanya terkait masalah angkutan dalam pergerakan pasukan serta logistik mengingat politik global 21. Di mana perairan Indonesia menjadi poros jalur utama perdagangan dunia, poros sumber daya sekaligus juga poros pergerakan militer," ujar Connie. Sehingga menurutnya dalam mewujudkan poros maritim dunia ataupun poros dirgantara dunia bisa terbangun kongkrit jika diikuti terwujudnya kolaborasi dari akademisi, pemerintah, pebisnis dan militer."Bisa bergabung keempat akademisi, pemerintah, pebisnis dan militer itu untuk menentukan arahnya mau ke mana, mau berbuat apa. Contohnya penelitian dan pengembangan industri pertahanan. Kalau berkeinginan membuat kapal selam tapi tidak diikuti akademisi tidak bisa dong, tanpa didukung pebisnis juga nggak bisa dong, apalagi tanpa di dukung militernya," kata militer sendiri menjadi elemen penting dan harus diutamakan. Karena dengan sistem pertahanan negara yang tepatlah yang menjadi pendorong utama terwujudnya teknologi dan industri pertahanan."Sehingga selayaknya Industri pertahanan Alutsista udara juga mendukung kebutuhan TNI AU dalam menunjang kegiatan operasi militer baik perang maupun non perang," tuturnya. rvk/dnu Indonesiaberada diantara samudera Pasifik dan samudera Hindia sehingga Indonesia dapat menjadi poros maritim dunia berdasarkan karakteritik daratan karena . A. daratan Indonesia memiliki kondisi iklim dan topografi yang cocok untuk aktifitas pertanian serta kandungan mineral tambang yang kaya serta letak yang strategis Indonesia disebut sebagai negara kepulauan terbesar lho. Makanya, tidak heran jika Indonesia disebut sebagai negara maritim. Indonesia sebagai poros maritim dunia juga menjadi harapan Presiden. Negara maritim yang disematkan pada Indonesia juga tidak sembarangan, lho. Penyebutan negara maritim Indonesia cukup besar dan kuat karena memberikan identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, menjaga keamanan maritim, serta membuat negara memberdayakan potensi maritim dengan baik. Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo membuat lima pilar untuk mewujudkan poros maritim dunia. Sebelum itu, Sobat Pijar perlu mengetahui letak Indonesia untuk memahami kondisi wilayah Indonesia sebagai poros maritim dunia. Baca juga Perairan Laut – Jenis, Sistem Zonasi, Potensi, dan PencemarannyaLetak Astronomis Indonesia Letak astronomis adalah garis khayal yang digambarkan oleh pembuat peta untuk memudahkan pembaca dalam menentukan lokasi wilayah. Penggambaran letak astronomis ini dilihat dari garis lintang dan garis apa sih garis lintang dan garis bujur itu? Garis lintang adalah garis yang berbentuk horizontal dan membagi dunia menjadi utara dan selatan. Sedangkan garis bujur adalah garis vertikal yang membagi dunia menjadi bagian barat dan timur. Berdasarkan garis lintang Indonesia yang terletak di 60 LU – 110 LS, diketahui bahwa sebagian wilayah Indonesia ada di daerah selatan dan lintang rendah. Nah, inilah yang menjadikan Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Berdasarkan garis bujur, Indonesia terletak di 950 BT – 1410 BT. Dampak dari letak garis bujur ini yaitu membagi Indonesia ke 3 zona waktu yaitu WIB, WITA, dan WIT. Letak Geografis Indonesia Letak geografis Indonesia adalah letak relatif Indonesia atau letak berdasarkan permukaan bumi dan wilayah di sekitarnya. Pembagian letak geografis Indonesia dibagi menjadi empat. Di bagian utara berbatasan dengan benua Asia. Di bagian selatan, berbatasan dengan benua Australia. Di bagian barat ada Samudra Hindia dan di bagian timur ada Samudra Pasifik. Peta Geografis Indonesia Sumber WorldometerLetak geografis ini, lah, yang memunculkan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena letak Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudra membuat Indonesia punya 2 musim karena pengaruh angin muson barat yang membawa angin kering dari Australia sehingga menimbulkan musim kemarau. Serta ada angin muson timur yang membawa uap air dari benua Asia sehingga membuat Indonesia musim hujan. Tak hanya itu, keuntungan letak geografis Indonesia terhadap kehidupan bangsa Indonesia adalah bisa dilihat dari segi ekonomi, budaya, dan biologis. Secara ekonomi, membuat Indonesia dilewati jalur perdagangan internasional yang dekat dengan negara Singapura. Secara budaya, membuat Indonesia punya keanekaragaman budaya yang beragam karena ada akulturasi. Secara biologis, membuat Indonesia punya flora dan fauna yang beranekaragam sesuai dengan letak wilayah dan kondisi lingkungan. Karakteristik wilayah yang tepat sebagai pendukung poros maritim dunia dapat ditunjukkan dari identitas Indonesia sebagai negara kepulauan dan dari letak geografis Indonesia yang terletak diantara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Keduanya merupakan syarat dari negara maritim. Letak Maritim Indonesia Nah, letak selanjutnya yang perlu Sobat Pijar pelajari adalah letak maritim Indonesia. Letak maritim adalah letak yang dinilai dari sudut kelautan. Di Indonesia, letak maritimnya sangat baik karena dikelilingi oleh 3 laut besar Di bagian timur ada Samudera Pasifik Di bagian selatan ada Samudera Hindia Di bagian uara ada Laut China Selatan Pengaruh letak maritim Indonesia bagi masyarakat sangat baik karena bisa digunakan untuk bidang pelayaran, perikanan, dan pelabuhan sehingga dapat bermanfaat bagi perekonomian Indonesia. Kamu sudah tahu belum potensi apa saja yang muncul dari kondisi dan letak perairan laut Indonesia? Kalau belum, coba baca artikel Pijar Belajar sebelumnya, ya! Luas Wilayah Indonesia Konteks Indonesia sebagai poros maritim dunia cocok untuk Indonesia karena luas wilayah Indonesia yang besar baik dari segi lautnya. Sobat Pijar, tahu nggak kalau luas wilayah daratan Indonesia lebih kecil dibandingkan wilayah lautan. Diketahui, luas daratan di Indonesia adalah km2 sedangkan wilayah lautnya mencapai km2. Luas wilayah laut di Indonesia dibatasi oleh batas wilayah yang harus Sobat Pijar ketahui. Perbatasan wilayah di Indonesia adalah sebagai berikut 1. Batas Laut Indonesia Perairan laut Indonesia berbatasan langsung dengan laut dari negara lainnya. Contohnya, seperti Singapura, India, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, Australia, Timor Leste, Malaysia, dan Thailand. 2. Batas Landas Kontinen Batas laut ini sudah diatur dalam Konvensi Hukum Laut di tahun 1982. Batas landas kontinen merupakan wilayah yang dikuasai dari dasar laut sampai pinggiran tepi kontinen. Adapun jaraknya sampai 200 mil laut yang diukur dari garis pangkal laut territorial. Wilayah ini termasuk dalam zona neritik sampai kedalaman 200 m. 3. Batas ZEE ZEE kepanjangan dari Zona Ekonomi Eksklusif yang merupakan batas laut yang ditarik dari 200 mil dari garis pantai terluar ke laut bebas. ZEE merupakan zona yang dapat dimanfaatkan oleh suatu negara untuk sumber daya alam dan termasuk juga dalam kedaulatan negara. 4. Batas Daratan Indonesia Selain batas laut, ada juga batas daratan Indonesia. Sobat Pijar, wilayah daratan Indonesia berbatasan dengan 3 negara tetangga, yaitu Timor Leste, Papua Nugini, dan Poros Maritim Dunia Dari penjelasan di atas, Sobat Pijar sudah mengetahui potensi yang membuat Indonesia sebagai poros maritim dunia. Lalu, kamu sudah tahu belum apa itu poros maritim dunia? Lalu, kenapa Presiden ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim?Poros Maritim Dunia adalah visi Indonesia untuk menjadi negara maritim besar, kuat, dan makmur. Nah, itulah yang membuat presiden mencetuskan 5 pilar untuk mewujudkan harapan tersebut. 5 pilar utama yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia adalah sebagai berikut Membangun kembali budaya yang ada di Indonesia. Punya komitmen yang baik untuk menjaga dan mengelola sumber daya laut. Hal ini dilakukan dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut lewat pengembangan industri perikanan. Selain itu, membuat nelayan menjadi pilar yang utama. Komitmen untuk mengembangkan infrastruktur yang berhubungan dengan laut. Contohnya seperti tol laut, pelabuhan laut, logistik, industri perkapalan, dan maritim. Menjalankan diplomasi maritim. Hal ini dilakukan dengan cara mengajak semua mitra agar dapat bekerja sama dalam bidang kelautan. Membangun kekuatan pertahanan maritim agar sumber daya laut tetap terjaga dengan baik. Dari penjelasan ini, Sobat Pijar bisa menghubungkannya dengan letak di Indonesia sehingga dapat menjawab mengapa Indonesia berpotensi sebagai poros maritim dunia. Adapun, faktor yang membuat Indonesia sebagai poros maritim dunia adalah lokasi yang strategis. Jika dilihat dari letak astronomisnya, Indonesia memiliki iklim tropis dan dari letak geografisnya ada di dua benua dan samudera. Hal ini yang membuatnya termasuk dalam negara maritim yang besar dan kuat. _____________________________________________________________________Baca juga Dinamika Kependudukan Indonesia – Materi Geografi Kelas XIHarapan Indonesia sebagai poros maritim dunia merupakan gagasan baik untuk menjamin hubungan antar pulau, pengembangan industri perikanan dan perkapalan, serta memperbaiki transportasi laut sehingga keamanan maritim menjadi lebih ditingkatkan. Yuk, pelajari lebih banyak seputar potensi maritim Indonesia dan materi pelajaran lainnya di Pijar Belajar. Sebagai aplikasi bimbel online, Pijar Belajar tentunya menyediakan berbagai konten pembelajaran terlengkap untukmu. Mulai dari latihan soal hingga pembahasannya ada semua, deh! Download Pijar Belajar dan rasakan keseruan belajar bersama, yuk! Berdasarkankbbi, Maritim merupakan hal-hal yang berkenaan dengan laut. Poros Mariti Dunia merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transporatasi laut serta focus pada keamanan maritim. Abstrak Gagasan Poros Maritim Dunia Indonesia harus dibangun lewat konsepsi yang kuat dan implementatif secara ekonomi politik internasional. Konsepsi itu dapat menjadi arah, kaidah pokok dan paradigma bersama semua pemangku kepentingan untuk memosisikan Indonesia sebagai negara inti dan pusat gravitasi ekonomi kemaritiman dunia. Ada tiga terobosan yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu Pertama, di level global, Indonesia mampu menjadi negara inti kemaritiman dunia karena letak geografisnya yang strategis dan dukungan kekayaan sumber daya alam maritim sebagai sektor basis, dimana sektor basis non-maritim sebagai bagian pendukung poros maritim dunia yang mampu mempengaruhi sistem internasional geostrategic; Kedua, di level regional, pemerintah perlu menetapkan pusat-pusat gravitasi ekonomi maritim diikuti dengan penentuan sektor berbasis komoditas barang dan jasa bernilai vital dan strategis dalam dinamika ekonomi internasional dan perdagangan regional geoeconomics. PMD Indonesia harus dikondisikan untuk saling mendukung dengan jalur sutra maritim Tiongkok; Ketiga, di level nasional, PMD Indonesia harus mampu membangun dan memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir yang menetap di wilayah perbatasan dengan negara tetangga dan pulau-pulau terluar. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia harus menuju kedaulatan ekonomi politik di lautan Nusantara sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945 geopolitics. Kata kunci poros maritim dunia, ekonomi politik internasional, Indonesia, negara maritim, kedaulatan Pendahuluan Dalam sejarah negeri ini sejak kemerdekaannya 72 tahun lalu, bangsa ini hanya pernah memiliki dua presiden yang berorientasi sekaligus berani menempatkan Indonesia sebagai negara pemain daripada sekadar negara penonton dalam konstelasi pergerakan politik dan 1 Hendra Manurung adalah Dosen Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free MENUJU POROS MARITIM DUNIA MASA DEPAN INDONESIA Hendra ManurungE-mail h_manurung2002 Abstrak Gagasan Poros Maritim Dunia Indonesia harus dibangun lewat konsepsi yang kuat dan implementatif secara ekonomi politik internasional. Konsepsi itu dapat menjadi arah, kaidah pokok dan paradigma bersama semua pemangku kepentingan untuk memosisikan Indonesia sebagai negara inti dan pusat gravitasi ekonomi kemaritiman dunia. Ada tiga terobosan yang dapat dilakukan pemerintah, yaitu Pertama, di level global, Indonesia mampu menjadi negara inti kemaritiman dunia karena letak geografisnya yang strategis dan dukungan kekayaan sumber daya alam maritim sebagai sektor basis, dimana sektor basis non-maritim sebagai bagian pendukung poros maritim dunia yang mampu mempengaruhi sistem internasional geostrategic; Kedua, di level regional, pemerintah perlu menetapkan pusat-pusat gravitasi ekonomi maritim diikuti dengan penentuan sektor berbasis komoditas barang dan jasa bernilai vital dan strategis dalam dinamika ekonomi internasional dan perdagangan regional geoeconomics. PMD Indonesia harus dikondisikan untuk saling mendukung dengan jalur sutra maritim Tiongkok; Ketiga, di level nasional, PMD Indonesia harus mampu membangun dan memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir yang menetap di wilayah perbatasan dengan negara tetangga dan pulau-pulau terluar. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia harus menuju kedaulatan ekonomi politik di lautan Nusantara sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945 geopolitics. Kata kunci poros maritim dunia, ekonomi politik internasional, Indonesia, negara maritim, kedaulatan Pendahuluan Dalam sejarah negeri ini sejak kemerdekaannya 72 tahun lalu, bangsa ini hanya pernah memiliki dua presiden yang berorientasi sekaligus berani menempatkan Indonesia sebagai negara pemain daripada sekadar negara penonton dalam konstelasi pergerakan politik dan Hendra Manurung adalah Dosen Hubungan Internasional President University, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. pertahanan keamanan kawasan dan dunia. Kedua presiden adalah Soekarno dan Joko Widodo Jokowi. Pembangunan maritim tidak bisa dilakukan serba instan. Untuk mengoptimalkan pembangunan maritim di tingkat nasional, regional dan global, dan khususnya dalam mencapai Poros Maritim Dunia dibutuhkan arah, orientasi, strategi dan antisipasi pembangunan yang efektif, konsisten dan berkelanjutan. Diperlukan berbagai upaya, keunggulan sumber daya, posisi strategis dan geopolitik yang perlu diarahkan untuk menjawab tantangan demi mewujudkan keunggulan Indonesia. Implikasi dari sebuah negara yang berkehendak menjadi aktor kelas kawasan, terlebih kelas dunia, adalah harus terwujudnya pembangunan kekuatan militer yang bersifat „outward looking‟, yaitu kemampuan militer yang dipersiapkan untuk menghadang dan menghampiri ancaman serta lawan jauh melampaui batas terluar negara tersebut. Pada era kepemimpinan Soekarno 1945-1966, Indonesia dikenal sebagai negara terkuat di bumi bagian selatan serta memiliki efek deterrence yang kuat dari sisi politik. Dengan anggaran pertahanan mencapai 29% dari PDB, kekuatan militer kita memungkinkan kebijakan politik Soekarno terkait akan harga diri, kehormatan martabat, pertahanan dan keamanan bangsa, serta didukung oleh ketangguhan pasukan militer. Presiden Soekarno dan Jokowi sadar bahwa salah satu upaya agar negara mampu mengamankan jalur laut Nusantara dan sumber daya laut adalah memiliki kekuatan AL yang mampu menempati 12 lautan yang dimiliki negeri ini, menguasai titik-titik strategis penting pulau-pulau, choke points Malaka, dan 39 selat lainnya yang baik langsung ataupun tidak merupakan jalur utama pendukung kepentingan perdagangan, pergerakan sumber daya energi dan supply makanan Sea Lanes of Trade/SLOT serta merupakan jalur utama strategis militer Sea Lanes of Communications/SLOC. Diyakini, hampir setiap negara normal memahami tentang pentingnya urat nadi lautan ini dan akan berusaha keras untuk memiliki AL besar sekaligus modern untuk mengantisipasi titik-titik strategis tersebut. Dalam sejarah militer dunia, kita dapat menemukan bahwa masalah teritorial darat, laut maupun udara menjadi penyebab konflik paling sering terjadi antar bangsa. Berakhirnya Era Pasifik Damai Dalam sistem negara modern, faktor munculnya sengketa teritorial dipercaya akan muncul justru dari negara tetangga. Sengketa Laut Tiongkok Selatan hanya berbicara tentang 9 titik krusial keamanan maritim kawasan. Banyak di antara kita yang tidak menyadari bahwa justru terdapat sekitar 51 titik yang berpotensi menimbulkan ketegangan di antara negara kawasan dan patut dicatat, sebagian besar dari 51 titik itu berada di garis batas laut Indonesia dengan negara tetangga. Kompetisi yang terjadi di Asia memiliki potensi besar untuk meningkat menjadi perang sesungguhnya, yang sebagian besar disebabkan oleh kompetisi segitiga pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan kebutuhan akan energi di mana kebutuhan akan energi otomatis mendorong terjadinya penguatan angkatan bersenjata dan belanja militer. Belanja militer kian meningkat seiring pertumbuhan ekonomi negara yang selalu harus dipastikan terjaga aman. Pada Forum Keamanan Dunia 2014 di Munchen, Kissinger mengatakan bahwa situasi Asia saat ini menyerupai Eropa pada abad ke-19. Robert Kaplan, penasihat beberapa Presiden AS, malah menganggap bahwa era Pasifik yang damai Mare Pacificum telah berakhir, diikuti kemungkinan munculnya perang terbuka di Asia. Hal ini dapat juga dilihat dari pengeluaran militer Australia, China, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Selandia Baru pada 2013 yang mencapai dua kali lebih besar dari pengeluaran mereka di 2003. Pertumbuhan anggaran pertahanan negara-negara Asia di dekade pertama abad 21 juga terbukti 3 kali lebih cepat, dibandingkan dengan negara anggota NATO. Tahun 2018 menandai dua pertiga implementasi kebijakan luar negeri pemerintahan Jokowi-JK yang dibingkai dalam Visi Misi Poros Maritim Dunia. Indonesia ingin dijadikan sebagai negara kepulauan dan bangsa maritim kuat, stabil, dan sejahtera sehingga dapat memainkan peran signifikan di kancah regional Asia Pasifik dan Samudra Hindia Indo-Pacific. Tulisan ini bertujuan menjelaskan bagaimana Indonesia mampu mewujudkan poros maritim dunia mengimbangi ekspansi jalur sutra baru Tiongkok yang digagas oleh Xi Jin Ping. Rencana aksi poros maritim dunia mencakup lima agenda prioritas. Pertama, mempercepat upaya diplomasi penyelesaian konflik perbatasan, termasuk wilayah darat, dengan 10 negara tetangga; Kedua, melindungi teritori laut nasional Kedaulatan NKRI; Ketiga, menjaga kekayaan sumber daya alam di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Diplomasi Ekonomi; Keempat, mengintensifkan diplomasi pertahanan Diplomasi Maritim; Kelima, mendorong resolusi damai konflik internasional melibatkan negara-negara besar di kawasan Indo-Pasifik. Program aksi yang berdimensi kompleks, mulai dari hukum, politik, ekonomi, keamanan, hingga pertahanan. Diperlukan sebuah instrumen kerja diplomasi kreatif, aplikatif, dan efektif. Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia memberantas IUU fishing bisa menjadi indikator bagaimana Indonesia memosisikan letak geografisnya sebagai negara inti supaya mampu menguasai pengelolaan sumber daya ikan dan menegakkan kedaulatan ekonomi RI di lautan sesuai Pasal 33 UUD 1945. Indonesia malah mengundang pihak asing berinvestasi di Indonesia dalam bidang perikanan tangkap, budi daya, pulau-pulau kecil, dan eksplorasi migas offshore serta membangun kota pantai lewat proyek reklamasi. Artinya, kebijakan semacam itu bukan memosisikan diri sebagai negara maritim inti core maritime state, melainkan sebagai negara pinggiran peripheral maritime state di sektor penguasaan kemaritiman. Persoalan luar negeri selalu menjadi hirauan serius dimana terjadi eskalasi ketegangan antarnegara yang bersengketa di wilayah Laut Tiongkok Selatan. Eskalasi konflik dipicu oleh tindakan provokatif Beijing yang tidak menghiraukan Hukum Internasional, kedaulatan, dan kepentingan negara lain. Bahkan, pada Maret 2016 sempat terjadi insiden di perairan Natuna yang diklaim sebagai bagian wilayah kedaulatan Tiongkok nine dash line. Tindakan responsif Jakarta hanya meliputi tiga komponen, yakni protes kepada Tiongkok yang telah melanggar yurisdiksi Indonesia; desakan agar Tiongkok mematuhi norma Hukum Internasional berdasarkan UNCLOS 1982; dan mengajak semua pihak yang berurusan dengan Tiongkok agar duduk bersama mencari solusi permanen. Hasilnya, Tiongkok menolak ajakan dialog secara multilateral dan tetap kukuh pada pendirian bahwa wilayah kedaulatan Tiongkok meliputi wilayah Natuna. Artinya, Indonesia belum berhasil mewujudkan agenda poros maritim di Laut Tiongkok Selatan. Ketegangan hubungan antara Jakarta dan Beijing menggambarkan bagaimana masalah muncul dengan negara tetangga, disusul dengan berbagai persoalan lainnya. Contohnya aksi penculikan WNI di Laut Sulu, perompakan di Selat Malaka, penyelundupan senjata, narkotika, dan manusia lewat Laut Andaman, hingga isu perlombaan kekuatan angkatan laut di antara negara maritim seperti Amerika Serikat, India, Rusia, dan tentu saja Tiongkok di Indo-Pasifik. Kesemuanya menyimpan konsekuensi, baik potensial maupun aktual, terhadap implementasi agenda Poros Maritim Dunia Indonesia. Hingga kini belum terlihat bagaimana strategi yang dimiliki Indonesia dan telah dilaksanakan oleh jajaran diplomasi. Masyarakat mengerti bahwa banyak hal terkait diplomasi tidak bisa disampaikan secara terbuka, diliput media, dan dijelaskan dengan terperinci karena menyangkut aspek kerahasiaan negara serta implikasi taktis. Setidaknya terdapat tanda-tanda perubahan cara pandang dan penerapan kebijakan yang dapat diamati sebagai perwujudan agenda poros maritim dunia. Kedaulatan Maritim Indonesia harus punya kualitas kepemimpinan nasional konsisten dan berkelanjutan dalam mewujudkan poros maritim dunia. Sebagai inisiator poros maritim dunia, Presiden Jokowi seharusnya memberi perhatian dan dukungan lebih besar dan nyata kepada upaya diplomasi poros maritim. Selama ini presiden justru menunjukkan sikap pasif dan kurang tertarik terhadap perkembangan internasional secara umum dan khususnya persoalan maritim Indo-Pasifik. Kebijakan luar negeri didelegasikan sepenuhnya kepada para pembantu presiden. Padahal, mereka belum tentu memahami keinginan Jokowi. Akibatnya, kerap terjadi polemik di antara para menteri dalam menanggapi suatu permasalahan. Misalkan bagaimana menghadapi tindakan ekspansi sepihak Tiongkok. Ada menteri koordinator kemaritiman yang mempunyai determinasi kuat, memiliki pengalaman luar negeri, dan kemampuan strategis sehingga cenderung memilih kebijakan progresif. Sementara menteri luar negeri yang adalah seorang diplomat karir dengan pengalaman birokrasi diplomasi panjang namun kurang banyak terlibat dalam urusan strategis Asia Pasifik cenderung menerapkan pola kebijakan konservatif. Setelah muncul silang pendapat, barulah presiden bicara dengan nada rekonsiliatif. Jika Jokowi memang benar-benar menghendaki perwujudan poros maritim dunia, koordinasi dan kekompakan tim pembuat dan pelaksana kebijakan luar negeri mutlak diperlukan dalam memahami respon Tiongkok dalam sengketa Laut Tiongkok Selatan. Kedua, memosisikan PMD Indonesia sebagai perwujudan prinsip politik luar negeri bebas aktif. Dalam hal ini sangat penting untuk menghayati dan mengamalkan gagasan bebas aktif secara benar. Bebas aktif tidak berarti bahwa Indonesia tidak boleh memihak kepada kekuatan mana pun dan aktif menciptakan perdamaian serta keamanan dunia. Bebas aktif sebagaimana diamanatkan oleh Sjahrir, Hatta, Natsir, dan Sukarno adalah Indonesia bebas memilih kawan disesuaikan dengan kepentingan nasionalnya dan aktif memperjuangkan kepentingan masyarakat Indonesia. Poros maritim dalam konteks bebas aktif berarti Indonesia boleh berhubungan dengan negara mana pun sejauh kerja sama yang dimaksud bermanfaat bagi bangsa dan negara. Mengapa Indonesia enggan dan ragu dalam menentukan pilihan poros maritim dunia; akan condong ke Tiongkok ataukah ke Amerika Serikat, atau bahkan dengan India ataukah Rusia. Berakhirnya perang dingin telah meniadakan persaingan ideologi kapitalis Blok Barat dan komunis Blok Timur. Indonesia mampu mewujudkan kepentingan nasionalnya secara objektif dan rasional. Kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memiliki dampak terhadap stabilitas keamanan di Asia Pasifik. Respon signifikan sudah diberikan Trump tentang posisi Amerika Serikat kepada Tiongkok lebih asertif. Secara umum, kebijakan di Indo-Pasifik pun akan bergeser mengikuti dinamika hubungan Washington-Beijing. Jakarta tidak bisa terus memainkan strategi tidak memihak Amerika maupun Tiongkok, dimana Trump hanya memberi dua opsi ‟‟with the American or Chinese‟‟. Siapa yang lebih menguntungkan bagi poros maritim Indonesia, dialah yang harus dijadikan partner strategis dalam pembangunan ekonomi yang konsisten dan berkelanjutan. Ketiga, terkait dengan platform kelembagaan ASEAN. Sebagai pendiri sekaligus anggota dengan kontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi politik ASEAN, Indonesia belum mempunyai cetak biru tentang kedudukan serta arti penting ASEAN dalam mewujudkan diplomasi poros maritim dunia. Fungsi ASEAN hanya melanjutkan kebijakan terdahulu. Bahkan, Indonesia tidak mampu menyatukan suara ASEAN saat berhadapan dengan Tiongkok. Mempertimbangkan keikutsertaan Indonesia dalam ASEAN bagi terwujudnya poros maritim dunia jelas perlu dilakukan. Peran strategis ASEAN direalisasikan seiring kepentingan nasional Indonesia, bukan untuk kepentingan negara anggota lain sebagaimana sering terjadi kalau Indonesia bersitegang dengan sesama negara ASEAN. Jakarta mau mengalah demi kerukunan ASEAN. Selain tiga fondasi diplomasi di atas, barangkali masih ada hal lain yang urgen dibenahi. Bila memang poros maritim dunia merupakan cita-cita nasional, bukan retorika politik pragmatis, maka kualitas kepemimpinan, redefinisi prinsip, dan reposisi institusi diplomasi wajib dilakukan. Kesimpulan Indonesia merupakan salah satu kekuatan dunia yang terikat bersama-sama dengan Tiongkok, India, dan Rusia. Keberadaan Indonesia semakin diperhitungkan dunia dalam membangun misi perdamaian dunia di Asia Pasifik. Implementasi Poros Maritim Dunia Indonesia berdampak signifikan pada sistem pertahanan nasional dan menggiring pada pertanyaan mendasar untuk apa dan ke mana kekuatan militer kita akan dibangun dan dibawa. Patut disadari oleh pemangku kepentingan bahwa selain terbesar dari segi biofisik, dimana terdapat 12 lautan Indonesia yang sangat strategis secara geopolitik maupun geoekonomi. Implikasi luas pencurian masif sumberdaya alam lautan Indonesia telah memberikan konsekuensi kerugian ekonomi, ekologis, dan sosial yang sangat besar. Praktik perikanan ilegal yang masif, degradasi ekosistem pesisir, implikasi perubahan iklim global, pencemaran lingkungan dan tumpahan minyak menjadi tantangan nyata untuk diselesaikan oleh seluruh pemangku kepentingan. Daftar Pustaka ASEAN. Home Oktober 17, 2012. accessed December 30, 2017. Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade. Home International Relations Regional Architecture accessed on December 27, 2017. Baliga, Ananth. "China thanks Cambodia for efforts to water down ASEAN SCS Statement." Juli 26, 2016. Batongbacal, Jay L. "Batongbacal, Jay L." AMTI CSIS. accessed December 30, 2017. BBC Indonesia. July 21, 2011. Bishop, Julie. Releases July 12, 2016. accessed December 30, 2017. Clark, Helen. World Post Huffington Juli 16, 2016. accessed December 30, 2017. Edwards, Sue-Lin Wong and Terrence. Article July 15, 2016. accessed January 14, 2018. Emmott, Robin. "EU's Statement on South China Sea Reflects Divisions." July 12, 2016. Gady, Franz-Stefan. "South China Sea Verdict US Reactions." July 13, 2016. Gloystein, Henning, and Keith Wallis. "Oil and shipping markets on edge after South China Sea ruling”. July 12, 2016, United States ed. Hellendorff, Bruno, and Thierry Kellner. "Indonesia A Bigger Role in the South China Sea?". July 09, 2014. Huang Nan, Zhang Juan, Shannon Tiezzi. "the Diplomat." the July 06, 2016. Kyodo News. Overseas July 13, 2016. accessed January 25, 2018. Luhulima, CPF. "Toward a Code of Conduct on The South China Sea." The Jakarta Post. June 30, 2016. accessed January 30, 2018. Manurung, Hendra. 2015. “The People„s Republic of China Claim of South China Sea on Indonesia Sovereignty 2014 - 2015”. Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia 2016 Vennas AIHII. Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Accessed on February 5, 2018. Mills, Chris. The United States' Asia-Pacific Policy and the Rise of the Dragon. Australian Defense Institute, Australia The Centre for Defense and Strategic Studies, 2015, 1. Muhammad, Simela Victor. "Isu Laut China Selatan Pasca-Putusan Mahkamah Arbitrase Tantangan ASEAN." Majalah Info Singkat Hubungan Internasional, Juli 2016. Permanent Court of Arbitration. " Juli 12, 2016. So, Levi A. "World Leaders React to South China Sea Ruling”. July 13, 2016. Sokheng, Ananth Baliga and Vong. "Cambodia again blocks ASEAN statement on South China Sea”. July 25, 2016. Wibisono, Makarim. "ASEAN and The South China Sea”. July 3, 2016. Zehfuss, Maja. Constructivism in International Relations The Politics of Reality. Cambridge Cambridge University Press, 2004. Hendra ManurungThis paper aims to elaborate Indonesia and Russia bilateral relations, which closer post March 2018, after both countries leaders in Moscow agree accelerating the draft of the new strategic partnership agreement. Foreign Ministers Retno Marsudi and Sergey Lavrov signed a Plan of Consultation 2017 to 2019 pursued at bilateral interactions intensification. Kremlin views Jakarta as regional influential power and able to become dominant regional actor in Southeast Asian. This paper revealed, through Russia with ASEAN dialogue partnership, thus, a road map under working framework in strengthening closer relations along with mutual benefits pursued by Jakarta and Moscow also should be implemented and proceed ZehfussMaja Zehfuss' book offers a fundamental critique of constructivism, focusing on the work of Wendt, Onuf and Kratochwil. Using Germany's shift towards participation in international military operations as an illustration, she demonstrates why each version of constructivism fails in its own project and comes apart on the basis of its own assumptions. Inspired by Derridean thought, this book highlights the political consequences of constructivist representations of reality. Each critique concludes that constructivist notions of key concepts are impossible, and that this is not merely a question of theoretical inconsistency, but of politics. The book is premised on the notion that the 'empirical' and the 'theoretical' are less separate than is acknowledged in international relations, and must be read as intertwined. Zehfuss examines the scholars' role in international relations, worrying that, by looking to constructivism as the future, they will be severely curtailing their ability to act responsibly in this thanks Cambodia for efforts to water down ASEAN SCS Statement AMTI CSIS. BaligaJay BatongbacalLbatongbacalL JayBaliga, Ananth. "China thanks Cambodia for efforts to water down ASEAN SCS Statement." Juli 26, 2016. Batongbacal, Jay L. "Batongbacal, Jay L." AMTI CSIS. accessed December 30, 2017. BBC Indonesia. July 21, 2011. BishopBishop, Julie. Releases July 12, 2016. accessed December 30, Post Huffington ClarkClark, Helen. World Post Huffington Juli 16, 2016. accessed December 30, EdwardsTerrence WongEdwards, Sue-Lin Wong and Terrence. Article July 15, 2016. accessed January 14, Statement on South China Sea Reflects DivisionsRobin EmmottEmmott, Robin. "EU's Statement on South China Sea Reflects Divisions." July 12, China Sea Verdict US ReactionsFranz-Stefan GadyGady, Franz-Stefan. "South China Sea Verdict US Reactions." July 13, and shipping markets on edge after South China Sea rulingHenning GloysteinKeith WallisGloystein, Henning, and Keith Wallis. "Oil and shipping markets on edge after South China Sea ruling". July 12, 2016, United States A Bigger Role in the South China Sea?Bruno HellendorffThierry KellnerHellendorff, Bruno, and Thierry Kellner. "Indonesia A Bigger Role in the South China Sea?". July 09, Diplomat the Huang NanShannon JuanTiezziHuang Nan, Zhang Juan, Shannon Tiezzi. "the Diplomat." the July 06, 2016.
Karakteristikwilayah: memiliki garis pantai yang panjang. morfologi pegunungan di pesisir. merupakan negara kepulauan. memiliki laut dengan palung yang dalam dan ombak yang besar. terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Karakteristik wilayah yang tepat sebagai pendukung poros maritim dunia terdapat pada angka .
– Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang didominasi oleh wilayah perairan. Tercatat luas wilayah laut Indonesia mencapai 3,25 juta kilometer persegi dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia mencapai 2,55 juta kilometer persegi. Wilayah lautan yang begitu luas tersebut membuat Indonesia memiliki banyak sekali sumber daya potensi yang kuat tersebut, pemerintah berupaya untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sebelum membahas lebih lanjut upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, perlu dipahami dulu konsep negara maritim. Konsep negara maritim memiliki cakupan yang sangat luas, tidak hanya sebatas pada negara yang memiliki wilayah lautan yang juga Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Dilansir dari buku Menyibak Gelombang Menuju Negara Maritim 2018 karya Darmawan, negara maritim adalah sebuah negara yang menggunakan dan menguasai semua kekuatan strategis di lautan sebagai kuasa laut yang meliputi aspek politik, ekonomi, dan pertahanan-keamanan. Wujud kekuatan strategis tersebut merupakan kekuatan maritim yang terdiri armada perdagangan, armada perikanan, industri dan jasa maritim, infrastruktur, potensi sumber daya kelautan, dan kekuatan angkatan laut sebagai armada perang. Apabila pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka pemerintah setidaknya harus membangun kekuatan maritim yang strategis, mulai dari armada perdagangan hingga armada perang angkatan laut. Sejalan dengan penjelasan tersebut, pemerintah memang berupaya membangun kekuatan maritim yang strategis.
  1. Гоζո ሠ
    1. ኗбяшኯղադጷ ω
    2. ኢեጊቸгևφ окυ шոቃахሳпиξυ
  2. Эμխսεшо οψюдрэμ
  3. Εቤθφէ ሚኅфεւ уπը
  4. Оλቯ улοቿипсօֆи ዛድугե
2Jurnal Pertahanan Agustus 2015, Volume 5, Nomor 2 Poros Maritim Dunia (PMD), sebagai bentuk implementasi geostrategi dan geoekonomi Indonesia untuk bertransformasi menjadi sebuah negara maritim.6 Visi pemerintahan saat ini merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan yang harus ditindaklanjuti dengan langkah cermat dan tepat oleh TNI secara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi menuju negara Poros Maritim Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim dari aspek infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum, keamanan,dan ekonomi. Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia .Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Presiden Joko Widodo mencanangkan lima pilar utama dalammewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim duniaLIMA PILAR POROS MARITIM DUNIAPilar pertama pembangunan kembali budaya maritim kedua Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar ketiga Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata keempat Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautanPilar kelima Membangun kekuatan pertahanan dan agenda pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di atas akan menjadi fokus Indonesia di abad ke-21. Indonesia akan menjadi Poros Maritim Dunia, kekuatan yang mengarungi dua samudera sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa. Dalam mengawal visi Laut Masa Depan Bangsadan mendukung misi nawacita yang diamanatkan Presiden Joko WidodoKementerian Kelautan dan Perikanan KKP terus mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan dengan berbagai kebijakan. Kebijakan KKP tersebut diterjemahkan ke dalam misi tiga pilar yakni kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan, yaituKEDAULATAN. Mandiri dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan dengan memperkuat kemampuan nasional untuk melakukan penegakan hukum di laut demi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi, yang dilakukan melalui pengawasan pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan SDKP dan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati Mengadopsi konsep blue economy dalam mengelola dan melindungi sumber daya kelautan dan perikanan secara bertanggung jawab dengan prinsip ramah lingkungan sebagai upaya peningkatan produktivitas, yang dilakukan melalui pengelolaan ruang laut; pengelolaan keanekaragaman hayati laut; keberlanjutan sumber daya dan usaha perikanan tangkap dan budidaya; dan penguatan daya saing produk hasil kelautan dan Mengelola sumber daya kelautan dan perikanan adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yang dilakukan melalui pengembangan kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat; dan pengembangan inovasi iptek kelautan dan rangka memperkuat jatidiri sebagai negara maritim telah dilakukan pemberantasan illegal, unreported, and unregulated IUU fishing serta pengembangan ekonomi maritim dan kelautan. Pemberantasan IUU fishing telah menjadi prioritas utama pemerintah dalam melindungi sumber daya kelautan dan penanganan pencegahan dan pemberantasan illegal fishing dikarenakan telah berjalannya pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan memiliki bentang alam yang luas dan sumber daya alam yang luar biasa, dari berbagai sektor seperti pertanian, pangan, energi, dan kemaritiman yang bisa dimanfaatkan. Sektor Kemaritiman pengelolaan dan pemanfaatannya harus dilaksanakan secara bertanggung jawab, guna menjaga kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan NKRI Negara Kesatuan RepublikIndonesia.* 7 Potensi perairan Indonesia sangat berlimpah sehingga Indonesia dapat menjadi poros maritim dunia berdasarkan karakteristik wilayah perairan karena . A. memiliki potensi mangrove yang kaya dengan sumber daya ikan budidaya tambak udang maupun ikan yang potensial. Padamodul pembelajaran geografi kelas XI kali ini, kita akan mempelajari tentang. Indonesia Sebagai Poros Maritim, yang meliputi; 1. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia. 2. Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia. 3. Perkembangan Jalur Laut di Indonesia. HI4X.
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/319
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/618
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/714
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/68
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/538
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/108
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/464
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/170
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/1
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/723
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/725
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/564
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/223
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/756
  • nmjv7s1l1k.pages.dev/589
  • karakteristik wilayah yang tepat sebagai pendukung poros maritim dunia