Bagian Corak Batik Oktober 21, 2011 Posted by Admin in Artikel. Tags anam, aneka, antara, batik, belara, bentuknya, beragam, berukuran, burung, burung garuda, cebong, cecek, cengkeh, corak, corak batik, debundel, gabungan, galaran, gunung, gunung api, hayat, isen, Isen-isen, jati, jeruk, kadang, kain, karsa, kecil, kehidupan, kelir, kembang, kembong, kerikil, ketelitian, kosong, masih, melik, meru, motif, motif batik, mudik, naga, nama, ornamen, parang, pembuatan, perlambang, pohon, rawan, rumit, sawat, sawut, serit, sineret, sirih, sisik, srikit, suruh, tinggi, tumbuhan, uceng, udar, ukel, untu, utama, walong trackback Bagian Corak Batik Pada sehelai kain batik, corak dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu a Ornamen Utama Ornamen utama adalah suatu corak yang menentukan makna motif tersebut. Pemberian nama motif batik tersebut didasarkan pada perlambang yang ada pada ornamen utama ini. Jika corak utamanya adalah parang, maka biasanya batik tersebut diberi nama parang. Banyak sekali jenis corak utama, di antaranya meru gunung, api, naga, burung, garuda, pohon hayat kehidupan, tumbuhan, bangunan, parang, dan lain-lain. b Isen-isen Isen-isen merupakan aneka corak pengisi latar kain dan bidang-bidang kosong corak batik. Pada umumnya, isen-isen berukuran kecil dan kadang rumit. Dapat berupa titik-titik, garis-garis, atau pun gabungan keduanya. Dahulu, ada beragam jenis isen-isen, tetapi pada perkembangannya hanya beberapa saja yang masih biasa dijumpai dan masih dipakai pada saat ini. Isen-isen pengisi latar antara lain galaran, rawan, ukel, udar, belara sineret, anam karsa, debundel atau cebong, kelir, kerikil, sisik melik, uceng mudik, kembong jati, dan gringsing. Sedangkan isen-isen pengisi bidang kosong antara lain cecek, kembang jeruk, kembang suruh sirih, kembang cengkeh, sawat, sawut kembang, srikit, kemukus, serit, dan untu walong. Pembuatan isen-isen memerlukan waktu yang cukup lama karena bentuknya yang kecil dan rumit membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Ilustrasi Mengapa Setiap Daerah Memiliki Corak Ragam Hias yang Berbeda, Foto Pexels John BastianIndonesia terdiri atas ribuan pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Pulau-pulau tersebut banyak yang dihuni oleh suku bangsa yang berbeda-beda. Suku bangsa yang berbeda ini memiliki berbagai macam kebudayaan yang tumbuh berbeda. Salah satu kebudayaan tersebut adalah corak ragam hias. Corak ragam hias bisa ditemukan salah satunya pada kain batik. Bila kita melihat kain batik yang ada di masing-masing daerah, kita bisa menemukan beragam corak yang berbeda. Lalu, mengapa setiap daerah memiliki corak ragam hias yang berbeda? Simak jawabannya dalam artikel berikut iniAlasan Mengapa Setiap Daerah Memiliki Corak Ragam Hias yang BerbedaSebelum ke pembahasan selanjutnya, kita akan membahas terlebih dahulu apa itu ragam hias. Dilansir dari buku Ragam Hias Bangunan Keraton Surakarta oleh Rahmanu Widayat ragam hias adalah macam atau jenis hiasan. Ragam hias juga mempunyai pengertian yang sama dengan ornamen, yaitu bentuk-bentuk indah yang ditambahkan atau sengaja diciptakan untuk tujuan sebagai yang sudah disinggung di paragraf pertama, corak ragam hias dapat ditemukan di kain batik. Selain itu, kita juga dapat menemukan corak ragam hias pada ukiran kayu, tenunan, tembikar, anyaman, dan pahatan pada batu. Fungsi corak ragam hias pada benda-benda ini adalah untuk memperindah suatu benda. Selain itu, corak ragam hias dapat berfungsi untuk mengisi kekosongan pada suatu bidang. Corak ragam hias juga mampu menyiratkan makna yang berbeda-beda tergantung dari corak ragam hias tersebut serta orang yang Mengapa Setiap Daerah Memiliki Corak Ragam Hias yang Berbeda, Foto Pexels Rizky RafaelMemang, corak ragam hias bisa berbeda di masing-masing daerah. Lalu, apa alasan setiap daerah memiliki corak ragam hias yang berbeda? Hal ini tak lepas dari latar belakang dari masing-masing daerah tersebut. Latar belakang sebuah daerah itu meliputi budaya, adat istiadat, dan lain sebagainya. Karena pengaruh dari perbedaan latar belakang daerah tersebut itulah yang membuat corak ragam hias masing-masing daerah bisa berbeda. Sebagai contoh, tentu kita bisa melihat bahwa kain batik yang berasal dari Jawa akan berbeda dengan kain batik yang berasal dari Papua. Hal ini karena Jawa dan Papua memiliki latar belakang yang jawaban dari pertanyaan mengapa setiap daerah memiliki corak ragam hias yang berbeda. Semoga dapat menambah wawasan kita semua. LOV
LCyA9p.